Ini kisah yang tak akan pernah terlupa. Sejenak saya merasa, ini mimpi. Namun, sejarah telah berkehendak. Ini kebenaran. Orang yang paling saya kagumi itu telah tiada, pergi untuk selamanya, pada 30 juni 2010. Ia bukan saja Ayah tapi juga sahabat, guru dan tokoh yang saya panuti. Keberanian saya tumbuh jika mengingatnya. Ia spirit yang membawa saya pada perjalanan dan pemberontakan. Ia selalu bilang pada, "Jangan takut! Dan ia benar, ketakutan itu penyakit sejarah. Prinsip yang teguh dan keyakinan pada kebenaran akan sejati. Takutlah pada Tuhan bukan pada nasib apalagi pada penguasa dunia apapun. Demikianlah Sang Tokoh telah pergi.
Pa apakabarmu? disini angin terik terus menjuntai
dan sejenak seperti dulu kau nasihati aku
agar hidup jujur bersahaja tak kenal rasa takut
kecuali pada Tuhan yang mencipta kita
Pa apakabarmu? langit disini mengeluh gerah
juga kesepian yang lekat tanpamu dan pada tanah yang lekuk
kau terbaring tenang dan nyala lilin belum juga pupus
doa dan dupa tak punah sirna untukmu
Pa kau begitu kokoh, hingga airmataku tak sanggup kuseka
ketika waktu itu tiba lalu berhenti
Pa kau begitu siap hingga aku tertegun sesaat
lalu memberontak melawan tangis
Kau kini pergi Pa. Kemana? bukankah kita telah berjanji
untuk berjumpa lagi pada tengah Juli ini
Pa walau sedih masih mendera aku hanya bisa bilang:
terima kasih untuk seluruh jejak hebatmu
padaku pada kami pada semua ikhtiarmu yang kupegang
dan bersama semangatmu aku akan berjalan terus
Salam dan hormatku untukmu Pa !!
eNTiTy, 14/Juli 2010
percayalah...mereka senantiasa hadir pada setiap menit hatimu dalam perjuangan.mereka mengawasimu dari luar arena pertandingan.karena ini adalah pertandinganmu,,namun walau mereka dan kami mengawasimu dari luar arena..kami yakin engkaulah PEMENANG (toek wangge dr ferdian )
BalasHapus